Bitcoin (BTC), mata uang kripto dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di dunia, kembali mencatatkan reli mengesankan dengan menembus harga US$109.000 — menjadi level tertinggi sejak awal Juni 2025. Lonjakan harga ini terjadi seiring dengan pelemahan data ketenagakerjaan Amerika Serikat, yang memperkuat harapan pasar terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve.
Menurut data CoinMarketCap pada Kamis pagi (3/7/2025), harga Bitcoin sempat melonjak dari US$105.690 ke level tertinggi harian sebesar US$107.763, mencatat kenaikan lebih dari 3% dalam satu hari. Saat berita ini ditulis, harga BTC terkoreksi ringan ke kisaran US$108.650.
Kenaikan ini terjadi di tengah sorotan publik besar di AS, setelah RUU pemangkasan pajak dan belanja senilai US$3, 3 Triliun yang di ajukan Donald Trump berhasil lolos di Senat.
Meski demikian, sebagian pelaku pasar masih berhati-hati terhadap potensi resesi global. Hal ini tercermin dari minimnya minat terhadap posisi long dengan leverage tinggi, menunjukkan ketidakpastian arah ekonomi dunia.
Ketegangan perdagangan global juga turut memperburuk sentimen. Presiden AS Donald Trump menyatakan ancaman akan memberlakukan tarif impor barang dari Jepang di atas 30% jika perundingan tidak membuahkan hasil sebelum 9 Juli.
Di sisi lain, Uni Eropa menginstruksikan perunding perdagangannya untuk bersikap lebih tegas terhadap Amerika Serikat, meskipun terdapat perbedaan pandangan di antara negara-negara anggotanya.
Penulis : Fajar
Editor : Fajar
Sumber Berita: Crypto






